Saturday, April 19, 2014

Love Letter for Those Who Always be My Mood booster :)

For those who always be my mood booster,

Haha, I know this is not our kind of thing. But I just want to express my feelings for you all. First of all, you should know that I am not sorry for telling the truth include the painful one. I am the one who loves appreciating and being appreciated. For the last thing who doesn't, huh ? Hehe.


So, I wanna gratitude for giving me a chance to be a part of our family. Thank you and sorry can be simple things. But, they also can be the most meaningful word, if you say it with the whole of your heart. 

I think I'm so lucky. I don't care anymore if I was contested when staffing. Because honestly, I was giving my best for interview only in this division. For my 2nd and 3rd choices I had been so tired of waiting that I just answered the question so simply. Then, I had prepared myself, if I was not accepted in this division means my first resolution in 2013 was failure. But, luckily, here I am. Being a part of great family.

I still remember our first meeting. Had to finish our bulletin board, but as usual, we just taking many photos on our college rooftop and didn't do it. Having lunch and there was a "shoes tragedy". How can I forget that? :"

Having a family like this is something I expected when I decided to join "this bigger family". 

For those who always be my mood booster,

Thank you for always being here when I need you. Thank you for drawing a smiley curve on my face. Thank you for always changing my bad mood to best mood. Thank you for saving me when I was on a bad-driving-mood after our "random" meeting. Thank you for the opportunity. Thank you for the lesson.

Some of my friends said that "Ih, your division is full of great people, ya, Bel" I don't know if I should be happy, proud, responsible, or burdened. I do agree with them. 

Thank you. And Sorry.

Tuesday, December 31, 2013

13 Bukan Angka Sial, kok.

31 Desember 2013 nih DC-ers, lagi pada ngapain buat malem taun baru ? Gue sih bikin post ini hehe. 
Angka 13 kata orang merupakan angka sial. Kayaknya, hidup gue menentang semua itu. gue masih inget ulangtahun gue yang ke-13 juga spesial banget, pertama kalinya dikasih surprise sama temen-temen gue dan gue menghabiskan waktu seharian sama temen-temen gue, nah sekarang ? 2013 lagi-lagi jadi taun yang spesial buat gue. 2013 udah ngajarin gue banyak banget nih. banyak banget hal baru yang gue dapet di taun ini, banyak banget juga pelajaran yang gue dapat di taun ini, dan gue rasa proses pendewasaan gue lumayan pesat di taun ini. Nah sekarang gue coba flashback ya kenapa 2013 spesial banget buat gue
1. awal 2013, gue masuk ke semester 2, semester dimana gue mulai mempelajari mata kuliah yang mulai berbau kedokteran, yang gak pernah gue tahu atau pelajari sebelumnya. di semester 2 ini juga gue ngerasa RADIUS keluarga gue kompaknya tambah 1000%, dengan semua yang udah kita alamin di taun sebelumnya dan ditambah kita udah mulai menerima amanah untuk kepanitiaan, hal ini nambah keeratan keluarga gue satu ini :")
2. jadi bagian dari keluarga HIMA KU UNDIP. ini udah jadi resolusi yang gue tulis di tahun 2012 dan Alhamdulillah terpenuhi. HUBLU, keluarga kecil gue yang bisa bikin bad mood jadi best mood, yang tiap rapat isinya cuma makan, yang selalu kelimpungan sendiri kalo pak erie atau bapak ibu yang menempati lantai 2 gedung A gak ada di tempat, yang selalu sok eksis, yang selalu pengennya nampang, yang tiap mau iden selalu di-semangat-in kabidnya, tapi gak ada yang pernah bales, hahaha. maapin kita ya kak nandy :p
3. pertama kalinya gue ngikutin kepanitiaan yang melibatkan FK se-Indonesia : Scientific Fair, yang bikin gue punya banyak kenalan, dan bikin gue bisa ikut seminar kesehatan nasional tanpa bayar alias gretong ciin hehehe
4. pertama kalinya dibolehin bawa mobil sendiri setelah penantian setahun :")
5. CV nambah banyak banget karena ikut banyak kepanitiaan dan di setiap kepanitiaan itu gue dapet pengalaman dan ilmu baru
6. nah setelah semester 2 selesai, pertengahan 2013, gue masuk ke semester 3, semester paling hectic sejauh ini buat gue. semester ini gue udah jadi "kakak" di kampus, iya, udah ada maba-maba yang bisa dikeceng *eh hahaha, nah karena udah ada maba ini, giliran angkatan gue, RADIUS yang meng-kader adek-adek kita ini buat lebih mengerti dunia perkuliahan khususnya kedokteran. Alhamdulillah gue dikasih kesempatan buat ikut menjadi bagian proses kaderisasi adek-adek ini mulai PMB sampai LDO
7. pertama kalinya nih jadi moderator buat dosen yang jujur gue ngefans banget sama beliau, dr. Ito :")
8. pertama kalinya gue pulang tengah malem nyetir sendiri karena ikut kepanitiaan LKMM Wilayah yang bikin gue lebih kenal ISMKI, yang bikin gue tepar sampe gak ikut latihan iden situs colli, tapi gue gak pernah nyesel ataupun nyalahin :")
9. pertama kalinya, galau sampe berminggu-minggu karena suatu hal yang gak berhasil gue dapetin
10. kata orang, save the last for the best, nah ini nih best moment of the year, KEMBAK SOS-RADIUS, 4 hari di mangli udah ngerubah segalanya, jadi tahu kondisi masyarakat, jadi bisa mengabdi dan berbakti pada masyarakat, jadi kompak sama angkatan yang lebih tua 2 tahun, jadi kompak RADIUSnya juga, jadi punya keluarga baru lagi, Tompi Saya Bundar :") haha iya keluarga gue banyak banget kaan ? makanya nyenengin banget  taun ini

Apalagi ya ? Seinget gue sih ini doang, kebanyakan sih momen spesialnya, takutnya ada yang ketinggalan kan gak seru yaa. Tapi yaudah sih,  sekarang kan udah tinggal beberapa menit lagi 2013 mau berakhir nih :" gue cuma mau ngucapin makasih banyak sama 2013 ini. pokoknya dia spesial banget deh :", gimanapun, 2013 itu udah kemaren, dia udah jadi meori indah gue. , besok udah taun baru, 2014. jadi apa resolusi gue buat 2014, simplenya sih jadi taun yang lebih baik dan lebih spesial dari 2013. dan semoga UAS gue lancar brooo AMIIN :))

HAPPY NEW YEAR, ALL !!!!

Sunday, December 29, 2013

Aku Hanya Seorang Manusia

Aku hanya seorang manusia
Yang membutuhkan bintang untuk temani malamku
Yang membutuhkan bulan untuk terangi malam gelapku

Aku hanya seorang manusia
Yang tak sanggup bila harus sendiri
Berselimut senyap yang tak tahu kapan kan pergi

Aku hanya seorang manusia
Yang butuh matahari untuk menghangatkan diriku
Dengan sinarnya yang garang
Dan tak kan pernah luruh

Aku hanya seorang manusia
Yang lemah
Sendirian
Kesepian

Aku hanya seorang manusia
Yang tak sanggup bila harus menghadapi dunia yang begitu luas
Dunia yang tak berujung
Dunia yang penuh misteri

Aku hanya seorang manusia
Yang menginginkan seseorang ada di sampingku
Menjadi bulan, bintang, dan matahariku
Menuntun diriku yang lemah, diriku yang tak berdaya
Mengarungi dunia yang tak berujung dan penuh misteri


Bellakusuma Nurdianningrum
4.09.2009.
21.59

Aku Tak Mampu

aku ingin memelukmu
tapi tak bisa
aku ingin menggenggam tanganmu
tapi tak mampu
aku ingin menyentuh cintamu
namun
kau terlalu jauh
bahkan tak terlihat
aku terlalu berkhayal untuk memilikimu
aku terlalu bermimpi untuk menyentuh cintamu
namun aku ingin
aku ingin
dan untuk kesekian kalinya
aku tak mampu


-Bellakusuma Nurdianningrum-
22.12.2009
16.45

Saturday, October 19, 2013

Aksi Cantika

        Sebut saja namanya Cantika, gadis manis berperawakan tinggi, agak berisi dengan rambut hitam kemerahan sepanjang tulang belikatnya, dari SD-SMA Cantika selalu bersekolah di sekolah yang favorit di kotanya. Ia juga termasuk dalam golongan siswi yang pintar, bukan yang selalu nomor satu tetapi termasuk golongan-golongan teratas. IQnya termasuk dalam golongan cerdas. Ia juga bukan termasuk gadis yang sangat rajin dalam belajar. Seperti halnya siswa pada umumnya, Ia bisa begadang semalaman hanya untuk belajar bila mendekati minggu ujian. Ya menurutnya Ia hanya gadis biasa yang diberi anugerah untuk selalu masuk ke golongan-golongan teratas di sekolahnya yang notabene juga selalu favorit.
         Cantika kini sudah dewasa, Ia baru saja sampai di rumah setelah mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke-17. Bukan. Bukan pesta mewah di hotel dan memanggil semua teman-temannya. Cantika bukan termasuk orang yang kalau-anak-sekarang-bilang eksis. Ya mungkin sedikit. Relatif sih. Ia hanya tak suka dengan pesta semacam itu. "Buang-buang duit", katanya. Malam itu setelah rangkaian acara penerimaan mahasiswa baru, Cantika memang sudah berencana untuk makan malam bersama keluarga kecilnya di salah satu cafe yang cukup mewah, cafe favorit Cantika.
        "Ya tak apalah sedikit mahal untuk acara seistimewa ini", pikirnya.
        Duduklah mereka di sofa  dekat balkon diatapi oleh langit dengan bintang-bintangnya. Sejauh memandang, terlihat lampu kerlap-kerlip kota kelahirannya itu. Cantika jadi teringat saat-saat paling menguras hatinya, yaitu saat dimana dia harus mendaftar universitas. Ia sangat ingin universitas ternama di provinsi tetangganya. Apa daya orang tua tak mengizinkan. Masalah klise anak yang terlalu dimanjakan orang tuanya. 
         "Kamu pesen apa, Ndut?" kata kakak laki-laki Cantika membuyarkan lamunannya.
        "Cantika mau steak ini aja mas" katanya melihat sekeliling, melihat wajah orang-orang yang sangat dia sayangi. Mama, papa, Mas, dan kekasih masnya yang Ia sudah kenal sejak SD. 
        "Ah pilihan yang tepat", pikir Cantika. Ini jauh lebih baik dari pesta di hotel dan tetek bengeknya itu.
        Waktu pun berlalu, Cantika kini telah menjadi mahasiswa semester 2 di fakultas paling favorit di universitasnya. Sebagai orang yang tergolong pandai, tak heran jika banyak orang berekspekatsi tinggi kepada Cantika. Cantika yang selalu diterima di sekolah-sekolah nomor satu di kotanya. Sampai di suatu saat dimana Cantika jenuh. Cantika jatuh. Cantika berada di titik terendah. Ya roda kehidupan. Bodoh rasanya jika kita tidak bisa menerima kenyataan bahwa hidup memang seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah. cantika sudah menghabiskan 16 tahun untuk selalu berada di atas ya mungkin tidak selalu, tapi kali ini di semester 2 ini cantika sampai di titik dimana Ia bahkan tak sanggup untuk berusaha. Ingin rasanya Ia putus asa tapi itu bodoh, itu pilihan yang terlalu mudah, dan itu bukan pilihan orang-orang sukses. Ia benar-benar ada di titik terendah. ia merasa bahwa Ia kehilangan segalanya padahal Ia mendapat segalanya.sebagai hadiah atas keberhasilannya masuk di universitas yang lagi-lagi favorit Cantika mendapat gadget dan mobil baru. cantika juga tidak tahu apa yang terjadi. Nilainya anjlok, hidupnya berantakan, apa yang dilakukannya selalu terlihat salah, Ia tak bisa memenuhi targetnya sendiri, Time managementnya semakin buruk. Cantika bingung. Hilang arah. Cantika tak tahu harus bercerita kepada siapa dan bagaimana. Bagaimana mau bercerita Ia bahkan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Mungkin ini yang dinamakan titik jenuh",  pikir Cantika waktu itu. "Mungkin ini saatnya aku merasakan menjadi orang terbawah". Tapi siapa yang mau menjadi orang terbawah.
            "Aku harus bercerita kepada seseorang, aku tak sanggup menanggung ini sendiri, aku juga tak mau bercerita pada mama papa, yang mereka tahu aku sudah berada di atas. Tapi batin ini benar-benar jatuh. Tekanan yang begitu kuat hingga aku merasa aku tak mampu menampungnya, Tuhan"
             Ya semakin dewasa rasanya kehidupan semakin sulit, atau cantika yang belum terlalu dewasa untuk menjalani kehidupan dewasanya ? Entahlah.
              Cantika tahu yang Ia harus lakukan adalah bangkit. Kembali menjadi orang-orang yang paling favorit di antara orang-orang favorit. Best of the best. Ya mungkin memang hidup yang menuntut kita berbuat lebih. Lebih berusaha untuk mempertahakan apa yang telah didapatnya. Apalagi dengan tekanan untuk harus selalu menjadi yang teratas. Kita memang harus berusaha lebih dan lebih baik lagi.
                Kini yang Cantika perlukan hanya aksi untuk berubah ke kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang akan membawanya kembali ke atas. Ya aksi. Tapi, bukankah berbicara selalu lebih mudah dibanding beraksi ? We'll see.